PESTA BONEKA #3 di mata Heyyouniverse


http://heyyouniverse.wordpress.com/2012/12/17/pesta-boneka-3/

pesta boneka 3

Mouse deer atau si kancil.

photo by Hera Ariani

Entah anak zaman sekarang masih kerap mendengar dongeng ini atau tidak, tapi yang jelas cerita si kancil mengiringi pertumbuhan anak zaman dulu, termasuk saya. Terima kasih untuk pesta boneka, saya jadi diingatkan betapa menyenangkannya menjadi anak kecil. Kali ini Ki Lejar yang akan bercerita dengan wayang kancilnya. Menurut bapak yang sudah sepuh ini, beliau harus terbang ke negeri Belanda demi mendapatkan naskah cerita kancil.Beliau mencari di perpustakaan literatur, difotokopi baru dibawa pulang lagi ke tanah asalnya.
Cerita pertama mengenai kancil yang mencuri ketimun. Diceritakan si kancil mencuri timun dari kebun warga, lalu kancil ditangkap dan akan dimasak. Kita tentu ingat lagu Bu Kasur yang berlirik “Si kancil anak nakal, suka mencuri ketimun, ayo lekas diburu, jangan diberi ampun“. Tetapi berbeda dengan cerita Pak Lejar. Beliau bercerita kancil mencuri tmun karena hutan sudah digunduli manusia sehingga dia kesulitan mencari makan. Maka mau tidak mau dia pergi ke ladang warga
Cerita berikutnya, setelah ditangkap warga, kancil dikurung dan diancam akan dimasak. Kancil sudah ketakuatan setengah mati, sampai ada monyet yang menghampiri dirinya. Kancil menggunakan akalnya lagi, dia bilang dia akan dinikahkan dengan puteri si petani. Akhirnya si monyet percaya dan mau menggantikan kancil di kurungan
Berikutnya kancil bertemu buaya. Kancil ingin menyeberang ke seberang sungai, tapi diancam akan dimakan buaya. Buaya awalnya tidak percaya dengan tipuan kancil, tapi kancil meyakinkan mereka dengan berkata “Kancil ki ora ngapusi, tapi menyelesaikan masalah“. Akhirnya buaya percaya dan menjadi korban tipuan kancil berikutnya
Selama bercerita, Pak Lejar tidak jarang melontarkan sindiran mengenai minimnya penggemar wayang kancil akhir akhir ini. Beliau sering mengeluarkan candaan “kalo ada hajatan, mbok saya ditanggap“. Semoga Pak Lejar panjang umur dan tetap bisa membagikan kecerdikannya dalam mendongeng
PM Toh dan benda benda imajnasinya
Sesi berikutnya giliran PM Toh (Agus Nur Amal)  yang akan bercerita. Bapak asal Aceh ini memang terkenal menggunakan media di sekitar dan improvisasinya dalam bercerita. Awalnya Pak Toh terinspirasi dengan pendahulunya yang juga bernama PM Toh. PM Toh pendahulunya adalah tukang obat. Konon, di kebudayaan Aceh dulu tukang obat sering berhikayat untuk menarik perhatian pelanggan.
Pak Agus mengaku tidak tahu akan bercerita apa. Beliau membawa dua kantong plastik hitam besar yang berisi benda benda rumah tangga. Akhirnya Pak Agus memutuskan akan bercerita mengenai seorang gadis yang menunggu pacarnya yang berasal dari Amerika. Cara bertuturnya sungguh unik, menggunakan nada seperti bernyanyi. Media yang digunakan pun benda yang tidak asing dan benar benar menguji imajinasi kita. Misalnya ember biru yang digambarkan sebagai Parangtritis, atau peci yang mengambarkan tokoh laki laki. Yang paling unik adalah cara beliau menggambarkan proses senggama manusia. Penis digambarkan dengan corong minyak, sedangkan vagina dengan gayung mandi. Untuk sperma, beliau menggunakan kantong kresek putih yang diuntel untel. Jadilah proses pembuahan manusia. (bisa ditiru untuk  orang tua yang kebingungan menjelaskan sistem reproduksi :p)
Pesta boneka sepertinya benar benar menjadi pesta secara harfiah. Semua  orang  bersenang senang seperti sedang merayakan sesuatu, masa kanak kanak mereka :)

Komentar

Postingan Populer