Pak Raden at PESTA BONEKA #3

by Jogjanews.com

http://jogjanews.com/pak-raden-pentas-di-pesta-boneka-3-hadirkan-cerita-boneka-tersesat-di-rimba-raya


Pak Raden Pentas di Pesta Boneka #3, Hadirkan Cerita Boneka "Tersesat Di Rimba Raya"

 13  7  0
di baca : 139 kali Date 19 December
Pak Raden Pentas di Pesta Boneka #3, Hadirkan Cerita Boneka
Pak Raden Pentas di Pesta Boneka #3, Hadirkan Cerita Boneka
Pak Raden Pentas di Pesta Boneka #3, Hadirkan Cerita Boneka
Pak Raden Pentas di Pesta Boneka #3, Hadirkan Cerita Boneka
Reporter: Joe
Jogjanews.com - Kehadiran Pak Raden dalam Pesta Boneka #3 hari kedua, Selasa (18/12) sepertinya menjadi kejutan terbesar dalam gelaran pesta boneka yang dihelat Pappermoon Puppet Theatre di Padepokan Bagong Kussudiardjo.

Ratusan penonton dewasa, remaja dan tentu saja anak-anak memenuhi tribun penonton amphie theatre Bagong Kussudiardjo. Mereka bahkan memenuhi lantai dekat panggung berupa meja yang dipersiapkan untuk Pak Raden bercerita.

Ria Papermoon mengajak penonton untuk memberi tepuk tangan tanpa henti saat Pak Raden muncul dengan kursi roda dari sisi barat panggung. Tepuk tangan membahana selama beberapa waktu hingga Pak Raden duduk dibelakang meja panggung media ia bercerita.

Pak Raden dibantu dua orang yang dengan setia membantu Pak Raden mementaskan cerita boneka di hadapan penoton selama ini. Ada Pak Nono dan  Wahyu. “Malam ini saya bercerita tentang anak perempuan saja, kalau anak laki-laki sudah sering,” kata Pak Raden mengawali berkomunikasi dengan penonton.

Kemudian Pak Raden menghadirkan cerita boneka berjudul Tersesat di Rimba Raya yang menceritakan gadis kecil bernama Meilani yang tak mau membantu pekerjaan rumah neneknya sehingga si nenek harus sendirian bekerja.

Diceritakan Meilani ingin melihat Pesta Boneka yang digelar Papermoon Puppet Theatre di Padepokan Bagong Kussudiardjo. Nenek melarangnya karena tempatnya jauh tapi Meilani tetap nekat mencari tempat pertunjukan Pesta Boneka.

Meilani ketemu Pak Ogah, meminta tolong menunjukkan tempat Pesta Boneka. Tapi Pak Ogah meminta upah kepada Meilani dengan mengatakan, “cepek dulu’. Meilani tidak punya uang. Lalu Meilani ketemu Unyil meminta tolong, tapi Unyil tidak tahu dimana tempat Pesta Boneka dilaksanakan.

Meilani sampai di hutan, Ia bertemu dengan kancil yang tertusuk duri kakinya. Meilani menolong Kancil. Nanti Kancil akan membalas perbuatan baik Meilani dengan menunjukkan jalan pulang menuju rumah neneknya.

Lalu ia bertemu peri cantik. Meilani dianggap anak nakal oleh peri karena tidak mendengarkan omongan aneneknya. Peri kemudian mengajari Meilani lagu pendek yang membuat Meilani bingung karena ia tersesat di hutan dan ingin keluar.

Saat mengajari lagu pendek itulah, Pak Raden mengajak penonton untuk bersama-sama menyanyi, “Mari Ketawa Hahaha...” beberapa kali. Ternyata lagu itu bisa menolong Meilani saat ketemu dengan Raksasa dan Nenek Sihir. Saat Raksasa ingin memakan Meilani, ia menyanyikan lagu yang diajarkan peri cantik. Demikian juga ketika akan disihir nenek sihir, ia menyanyikan lagu tersebut dan nenek sihirpun tak jadi menyihir Meilani.

Akhirnya Meilani ketemu kancil lagi. Ia meminta tolong kancil untuk mengantarnya pulang. Akhirnya Meilani sampai di rumah neneknya lagi. Melihat Meilani pulang, nenek pun marah-marah. Meilani mencoba menyanyikan lagu pemberian peri cantik tapi tidak mempan.

Nenek tetap berteriak-teriak marah. Meilani sekali lagi mencoba bernyanyi agar neneknya tidak marah tapi tetep saja marah. Akhirnya Meilani menuruti perintah neneknya untuk mencuci piring. “Sekarang sudah ada yang cuci piring, nenek bisa nonton tivi, hahah,” kata Nenek dengan senang.

Pak Raden yang punya nama lengkap Drs. Suryadi tampak mengeluarkan segenap kemampuannya utnuk menghibur penonton yang juga penggemar beratnya melalui serial si Unyil di TVRI tahun 80-90an.

Dengan nafas tuanya, dan kemampuan fisik yang sudah sangat berkurang, Pak Raden masih tetap bersemangat bernyanyi, berteriak berinteraksi dengan penonton untuk menghadirkan pertunjukan yang menghibur dan penuh kesan.

Pada akhir pementasannya, Pak Raden meminta dukungan kepada penonton dengan memohon doa restu agar persidangan hak cipta si unyil dengan salah satu televisi swasta pada Januari mendatang bisa ia menangkan.

"Unyil bukan milik saya lagi, diambil alih oleh instansi saya tidak berhak lagi untuk menggunakan boneka si Unyil. Apapun saya lakukan agar si Unyil kembali ke bapaknya lagi,” kata Pak Raden yang segera disambut tepuk tangan meriah dari penonton.

Komentar

Postingan Populer